Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Tewas Jeju Air Jadi 179 Orang, 2 Selamat, Black Box Telah Ditemukan
Oleh : Redaksi
Senin | 30-12-2024 | 08:44 WIB
jejju_air_jatuh1.jpg Honda-Batam
Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta -- Petugas tanggap darurat Korea Selatan (Korsel) melaporkan perkembangan jumlah korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air. Kini, 179 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (29/12/2024), sebanyak 179 orang tewas dan dua orang berhasil diselamatkan dalam kecelakaan pesawat Jeju Air hari Minggu di Korea Selatan, kata badan pemadam kebakaran negara itu saat mengumumkan jumlah korban akhir dari bencana tersebut.

"Dari 179 korban tewas, 65 orang telah diidentifikasi," kata badan pemadam kebakaran tentang kecelakaan di Bandara Internasional Muan, yang dua anggota krunya selamat.

Sementara terkait kotak hitam, kedua kotak hitam atau black boxes milik Jeju Air 2216, yang kecelakaan, telah ditemukan. Kotak hitam itu adalah perekam data penerbangan dan suara kokpit.

Dilansir dari AFP, Minggu (29/12/2024), pejabat kementerian transportasi Korea Selatan (Korsel) mengatakan kotak hitam dalam Boeing 737-800 itu telah ditemukan. Peristiwa kecelakaan itu, menewaskan 179 orang, dan dua orang selamat.

"Mengenai kotak hitam, baik perekam suara kokpit maupun perekam data penerbangan kini telah ditemukan," kata wakil menteri transportasi Joo Jong-wan dalam sebuah pengarahan.

Diketahui, pesawat Jeju Air diketahui membawa 181 penumpang, di mana 175 penumpang dan enam awak pesawat. Dua orang awak pesawat diselamatkan dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, sedangkan jumlah total korban tewas sebanyak 179 orang.

Pihak Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan yang mengawasi keselamatan penerbangan, menara pengawas Bandara sempat mengeluarkan peringatan bird strike pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.

Dikutip Yonhap, pilot pesawat kemudian mengumumkan mayday pukul 8.58 pagi dan berusaha mendarat pada pukul 9 pagi. Namun tiga menit kemudian pesawat tergelincir pada pukul 9.03 pagi saat mendarat tanpa roda pendaratan.

"Saat mencoba mendarat di landasan pacu No 1, menara kontrol mengeluarkan peringatan serangan burung dan pilot mengumumkan mayday tak lama setelahnya," kata kementerian tersebut.

Para pejabat mengatakan menara kontrol memberikan izin untuk mendarat di arah yang berlawanan di landasan pacu, setelah itu pilot mencoba mendarat hingga melewati landasan pacu dan menabrak dinding.

Editor: Surya